Rabu, 03 Oktober 2012

kolestrol


Kolesterol adalah senyawa lemak berlilin yang sebagian besar diproduksi tubuh di dalam liver dari makanan berlemak yang kita makan. Kolesterol diperlukan tubuh untuk membuat selaput sel, membungkus serabut saraf, membuat berbagai hormon dan asam tubuh.

Kolesterol tidak dapat diedarkan langsung oleh darah karena tidak larut dalam air. Untuk mengedarkannya, diperlukan molekul “pengangkut” yang disebut lipoprotein. Ada dua jenis lipoprotein, yaitu high density lippoprotein (HDL) dan low density lippoprotein (LDL).

Kadar Kolesterol dalam Darah

Hasil pemeriksaan kolesterol Anda biasanya dinyatakan dalam miligram per desi liter (mg/dL). Dampak kadar kolesterol Anda terhadap risiko penyakit jantung tergantung pada faktor risiko lainnya seperti usia, riwayat keluarga, kebiasaan merokok dan tekanan darah Anda.
Kadar Kolesterol Total
Kurang dari 200: Normal
200-239: Batas normal- tinggi
Lebih dari 240: Tinggi
Bila total kolesterol Anda normal dan Anda tidak memiliki faktor risiko penyakit jantung lain, Anda bisa dikatakan aman dari risiko penyakit jantung koroner. Namun demikian, Anda harus tetap menjaga diet Anda dan berolah raga secara teratur agar kadar itu dapat tetap dipertahankan.
Bila total kolesterol Anda berada di kisaran 200 dan 239 mg/dL, dokter Anda akan melihat kadar LDL (“kolesterol jahat”), HDL (“kolesterol baik”) dan trigliserida.? Mungkin saja Anda memiliki kolesterol total relatif tinggi tetapi kadar LDL-nya normal dan diimbangi HDL yang tinggi. Artinya, secara keseluruhan risiko Anda terkena penyakit jantung tetap rendah.
Orang yang memiliki kadar kolesterol total 240 mg/dL atau lebih berisiko terkena penyakit jantung koroner dua kali lipat mereka yang memiliki kadar kolesterol normal. Bila Anda memiliki kadar kolesterol total setinggi itu, Anda harus segera mengubah gaya hidup Anda. Dokter juga mungkin akan memberikan obat-obatan untuk mengelolanya agar tidak membahayakan diri Anda.
Kadar LDL (“Kolesterol Jahat”)
Kurang dari 100: Optimal
100-129: Mendekati optimal
130-159: Batas normal tertinggi
160-189: Tinggi
Lebih dari 190: Sangat tinggi
LDL adalah pengangkut kolesterol dari liver ke sel-sel. Bila terlalu banyak LDL, kolesterol akan menumpuk di dinding-dinding arteri dan menyebabkan sumbatan arteri (aterosklerosis). Semakin rendah kadar LDL, semakin kecil risiko Anda terkena serangan jantung dan stroke.
Faktor risiko penyakit jantung dan stroke lainnya menentukan seberapa tinggi LDL Anda seharusnya dan penanganan apa yang tepat bagi Anda.
Kadar HDL (“Kolesterol Baik”)
Kurang dari 50 (wanita)/ 40 (pria): Normal
Lebih dari 60: Tinggi
HDL mengangkut kolesterol dari sel-sel untuk kembali ke liver. Semakin tinggi kadar HDL, semakin baik bagi kita. Progesteron, anabolic steroid, dan testosteron cenderung menurunkan HDL, sementara estrogen menaikkan kadar HDL.
Kadar Trigliserida
Kurang dari 150: Normal
150-199: Batas normal- tinggi
200-499: Tinggi
Sama atau lebih dari 500: Sangat tinggi
Trigliserida adalah sejenis lemak dalam darah Anda yang bermanfaat sebagai sumber energi. Bila Anda makan lebih dari yang diperlukan tubuh, kelebihan kalori Anda akan disimpan sebagai trigliserida dalam sel-sel lemak untuk penggunaan selanjutnya. Trigliserida dalam kadar normal sangat diperlukan tubuh.
Kadar trigliserida tinggi biasanya disebabkan oleh kegemukan dan gaya hidup kurang berolah raga.Diabetesgangguan ginjal dan obat-obatan tertentu juga dapat meningkatkan kadar trigliserida.
Kadar trigliserida 150 mg/dL atau lebih adalah salah satu faktor risiko sindroma metabolik yang meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan lainnya.

Selasa, 02 Oktober 2012

Svastha Harena

Motto “Svastha Harena” ini berasal dari Bahasa Sanskerta yang berarti makanan untuk kesehatan, yaitu merupakan upaya untuk mencapai, mempertahankan dan memperbaiki kesehatan melalui makanan. Motto ini digunakan sebagai landasan oleh Ahli Gizi di Indonesia.
Sejak zaman purba, manusia sudah menyadari pentingnya makanan untuk kelangsungan hidup. Pada saat itu, sudah mulai muncul ide-ide terkait makanan. Namun, ide-ide tersebut masih bersifat kabur, berupa tabu, kekuatan magis, atau nilai-nilai menyembuhkan. Pada Zaman Yunani (400 th SM), Hipocrates sudah mengambil kesimpulan bahwa makanan merupakan panas yang dibutuhkan oleh tubuh, dan anak-anak membutuhkan lebih banyak panas daripada orang tua, karena diperlukan untuk tumbuh. Dan pada saat itu, sudah disimpulkan bahwa ada kecenderungan orang yang gemuk memiliki umur lebih pendek daripada orang yang tidak gemuk.
Saat ini, telah diketahui bahwa baik gizi kurang maupun gizi lebih memiliki akibat negatif bagi kesehatan. Kekurangan gizi berpengaruh terhadap kurang optimalnya perkembangan otak, menurunnya produktivitas, dan daya tahan tubuh. Dan sebaliknya, gizi lebih mendorong timbulnya penyakit degenerative, seperti Penyakit Jantung Koroner (PJK), Diabetes Mellitus (DM), dan kanker Oleh karena itu, konsumsi makanan harus bergizi seimbang, disamping makanan harus aman dari racun, mikroba patogen & zat berbahaya.